Pembahasan Soal KSM 2018
1. Minuman
keras diharamkan dalam ajaran agama Islam, karena mengandung etanol dengan
kadar yang membuat orang kehilangan kesadaran, kerusakan hati, ginjal dan
mengganggu sistem metabolisme tubuh. Kadar etanol dalam darah dapat dianalisis
berdasarkan reaksi berikut ini:
C2H5OH (aq) + Cr2O72–(aq) + H+(aq) → CO2(g) + Cr3+(aq) + H2O(l) (reaksi belum setara)
Apabila 10,002 g sampel darah
direaksikan dengan 8,76 ml larutan K2Cr2O7 0,0499 M, maka % massa alkohol yang
terkandung dalam darah adalah …
(A) 0,01
(B) 0,05
(C) 0,08
(D) 0,10
Pembahasan :
Pada soal ini terjadi reaksi
redoks:
Reduksi: 2Cr2O72– + 28H+ + 12e– → 4Cr3+ + 14H2O
Oksidasi: C2H5OH + 3H2O → 2CO2 + 12H+ + 12e–
Reaksi redoks:
2Cr2O72– + 16H+ + C2H5OH → 4Cr3+ + 11H2O + 2CO2
Jumlah Cr2O72– = 8,76 mL × 0,0499 M = 0,437 mmol
Berdasarkan perbandingan koefisien setara:
Jumlah C2H5OH : Jumlah Cr2O72– = 1 : 2
Jumlah C2H5OH : 0,437 mmol = 1 : 2
Jumlah C2H5OH = ½ × 0,437 mmol
Jumlah C2H5OH = 0,2185 mmol
Jumlah C2H5OH ≈ 2,185 × 10–4 mol
Massa C2H5OH = jumlah C2H5OH × massa molar C2H5OH
Massa C2H5OH = 2,185×10–4 mol × 46 g/mol
Massa C2H5OH = 0,010051 g
Massa C2H5OH ≈ 0,01 g
% massa alkohol dalam sampel = (0,01 g : 10,002 g) × 100%
% massa alkohol dalam sampel ≈ 0,1 %
2.
Dalam al-Quran Surah al-Hadid ayat 25, Allah menjelaskan tentang
manfaat dan penciptaan besi. Ilmuwan berhasil mengungkap bahwa logam besi
berasal dari ledakan bintang-bintang di luar angkasa dan akibat gaya gravitasi
turun ke bumi. Manusia memanfaatkan logam besi setelah melalui proses
pengolahan mineral besi magnetit (Fe3O4), yaitu berdasarkan persamaan reaksi (belum
setara):
Fe3O4 (s) + CO (g) → Fe (s) + CO2 (g).
Jika ingin diperoleh 5 kg besi dengan efisiensi 88%, fungsi
CO dan kg massa magnetit yang diperlukan adalah ...
(A) oksidator, 6,1
(B) oksidator, 7,9
(C) reduktor, 6,1
(D) reduktor, 7,9
Pembahasan :
Reaksi
redoks setara yang terjadi:
Fe3O4 + 4CO → 3Fe + 4CO2
Efisiensi 88% = 5 kg Fe =
→ Jika efisiensi 100% = 5 : 0,88 = 5,682 kg
5,682 kg Fe = 5.682 g : 56 g/mol = 101,46 mol
Jumlah Fe3O4 = 1/3 × 101,46 mol
Jumlah Fe3O4 = 33,83 mol
massa Fe3O4 = jumlah Fe3O4 × (massa molar Fe3O4)
massa Fe3O4 = 33,83 mol × 232 g/mol
massa Fe3O4 = 7848.56 g
massa Fe3O4 ≈ 7,9 kg
Pada reaksi tersebut CO mengalami reaksi oksidasi dan menyebabkan Fe3O4 mengalami reduksi, maka peran CO adalah sebagai reduktor.
3.
Seorang muslim harus memiliki kebiasaan yang teratur, termasuk
pengaturan waktu makan. Apabila sering terlambat makan, lambung terasa perih.
Untuk mengatasinya digunakan Antacid yang mengandung bahan aktif magnesium
hidroxide, Mg(OH)2. Zat tersebut bereaksi dengan asam lambung (HCl)
menghasilkan magnesium klorida (MgCl2) dan air. Massa Mg(OH)2 diperlukan untuk bereaksi dengan 0,30 g HCl adalah ....
(A) 0,188
(B) 0,240
(C) 0,375
(D) 0,480
Pembahasan :
Reaksi
setara:
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O
Jumlah HCl = 0,30 g : 36,5 g/mol
Jumlah HCl = 0,00822 mol
Jumlah Mg(OH)2 = ½ jumlah HCl
Jumlah Mg(OH)2 = ½ × 0,00822 mol
Jumlah Mg(OH)2 = 0,00411 mol
Massa Mg(OH)2 = jumlah Mg(OH)2 × massa molar Mg(OH)2
Massa Mg(OH)2 = 0,00411 mol × 58 g/mol
Massa Mg(OH)2 = 0,023838 g
Massa Mg(OH)2 ≈ 0,240 g
4.
Oleh karena kecerobohan, limbah buangan pabrik yang mengandung logam
berat dapat terbuang ke dalam air sungai. Salah satu prosedur yang dilakukan
untuk menentukan level merkuri suatu sampel, melibatkan reduksi ion Hg2+ menjadi unsur Hg menggunakan ion Sn2+.
Jika diketahui potensial reduksi standar
Hg2+/Hg = 0,851 V
Sn4+/Sn2+ = 0,154 V,
tetapan kesetimbangan reaksi: Sn2+ (aq) + Hg2+ (aq) ⇌ Sn4+(aq) + Hg (s)
adalah ….
(A) 1,07 × 10–11
(B) 1,07 × 1011
(C) 3,16 × 10–23
(D) 3,16 × 1023
Pembahasan :
Soal ini dapat diselesaikan dengan persamaan
Nersnt:
Esel = E0sel – 0,0592/n × log(K)
Esel pada saat kesetimbangan = 0 sehingga
nE0sel = 0,0592/n × log(K)
log(K) = (n.E0sel): 0,0592
oksidasi: Sn2+ (aq) ⇌ Sn4+(aq) + 2e–
reduksi: Hg2+ (aq) + 2e– ⇌ Hg (s)
Redoks: Sn2+ (aq) + Hg2+ (aq) ⇌ Sn4+(aq) + Hg (s)
E0sel = (0,851 – 0,154) V
E0sel = 0,697 V
Transfer elektron yang terjadi (n) = 2
log(K) = (n.E0sel) : 0,0592
log(K) = (2 × 0,697) : 0,0592
log(K) = 23,547
Untuk memudahkan hitungan log (K) boleh
dibulatkan menjadi 23,5 saja
log(K) = 23,5
log(K) = 0,5 + 23
K = 100,5 × 1023
K = 3,16 × 1023
5.
Quinone merupakan molekul yang terlibat dalam
proses fotosintesis yang penting untuk menunjang kehidupan manusia di bumi.
Transport elektron dimediasi oleh quinon yang memungkinkan tanaman mengambil
air, karbon dioksida dan energi matahari dari alam untuk menghasilkan glukosa.
Dalam suatu analisis, 0,1964 g sampel quinon (C6H4O2) dibakar dalam kalorimeter bom dengan kapasitas
panas 1,56 kJ/oC, sehingga suhu naik sebesar 3,2oC. Energi pembakaran quinon untuk setiap gram/mol adalah …..
(A) –2,48
(B) –25 kJ
(C) +25 kJ
(D) –254,175 kJ
Pembahasan :
Qreaksi = –(Qkalorimeter)
Qreaksi = –(C.∆T)
Qreaksi = –(1,56 kJ/oC × 3,2oC)
Qreaksi = –4,992 kJ
Ini adalah kalor pembakaran untuk setiap 0,1964 g C6H4O2
Untuk setiap gram C6H4O2 =
–4,992 kJ : 0,1964 g
Untuk setiap gram C6H4O2 = –25,42 kJ/g
6.
Kebersihan merupakan
sebagian dari iman. Baju yang kotor karena noda membandel atau menempelnya
warna yang tak diinginkan dapat dibersihkan dengan Clorox. Clorox mengandung
hipoklorit yang bersifat racun. Ibrahim melakukan analisis iodometri untuk
menentukan persentase massa hipoklorit dalam 1,356 g sampel Clorox. Diketahui
reaksi yang terjadi sebagai berikut (belum setara) :
OCl–(aq) + 2H+(aq) + 2I–(aq) → I2(g) + Cl–(aq) + H2O(l)
I2(g)
+ 2S2O32–(aq)
→ S4O62–(aq)
+ 2I–(aq)
Jika pada analisis digunakan 19,50 mL larutan
0,100 M Na2S2O3,
persentase massa NaOCl dalam pemutih adalah ....
(A) 2,68 %
(B) 3,70 %
(C) 5,35 %
(D) 10,70 %
Pembahasan :
Penjumlah reaksi yang terjadi:
OCl–(aq)
+ 2H+(aq) + 2I–(aq)
→ I2(g) + Cl–(aq)
+ H2O(l)
I2(g)
+ 2S2O32–(aq)
→ S4O62–(aq)+
2I–(aq)
Reaksi setara:
OCl– +
2H+ + 2S2O32– →
Cl– + H2O +
S4O62–
Jumlah Na2S2O3 =
19,50 mL x. 0,1 M = 1,95 mmol
Jumlah NaOCl = ½ × jumlah Na2S2O3
Jumlah
NaOCl = ½ × 1,95 mmol
Jumlah
NaOCl = 0,975 mmol
Jumlah
NaOCl = 9,75×10–4 mol
Massa NaOCl = jumlah NaOCl × massa molar NaOCl
Massa
NaOCl = 9,75×10–4 mol
× (23+16+35,5) g/mol
Massa
NaOCl = 9,75×10–4 mol
× 74,5 g/mol
Massa
NaOCl = 726,375×10–4 g
Massa
NaOCl = 0,0726 g
% massa NaOCl dalam pemutih = (massa NaOCl :
massa sampel) × 100%
%
massa NaOCl dalam pemutih = (0,0726 g : 1,356 g) × 100%
%
massa NaOCl dalam pemutih = 5,354% ≈ 5,35%
Jadi persentase massa NaOCl dalam sampel
sebesar 5,35%
7. Di stratosfer, lapisan ozon melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang berlebihan. Namun akibat aktivitas manusia yang mengganggu
keseimbangan alam. Ozon di troposfer menjadi polutan udara yang berbahaya. Pada
suhu tinggi, molekul ozon dapat mengalami penguraian dengan persamaan reaksi:
2O3 (g) → 3O2 (g)
Reaksi itu terjadi melalui dua tahap mekanisme
reaksi, yaitu:
Tahap 1 : O3 (g) ⇌ O2 (g) + O (g) cepat
Tahap 2 : O3 (g) + O (g) → 2O2 (g) lambat
Penurunan hukum laju yang sesuai dengan mekanisme
tersebut adalah ....
(A) −Δ[O3]/Δt = k[O3]2
(B) −Δ[O3]/Δt = k[O3]/[O]2
(C) −Δ[O3]/Δt = k[O3]2/[O2]
(D) −Δ[O3]/Δt = k[O3]2/[O]3
Pembahasan :
Laju reaksi hanya ditentukan oleh tahap lambat, dalam hal ini
tahap 2.
Laju berkurangnya [O3] setiap satuan waktu dapat dinyatakan −Δ[O3]/Δt = k[O3]2/[O2]
Detail pembahasan:
Pernyataan laju reaksi pada tahap lambat:
r = −Δ[O3]/Δt = −Δ[O]/Δt = +Δ[O2]/2Δt
Kesetimbangan pada tahap cepat berlaku
K = [O2][O]/[O3]
K[O3] = [O2][O]
[O] = K[O3]/[O2]
Pada tahap lambat berlaku:
r = k[O3][O]
r = k[O3] K[O3]/[O2]
r = k.K[O3] [O3]/[O2]
r = k.K[O3]2/[O2]
k = k.K dan r = −Δ[O3]/Δt = −Δ[O]/Δt = +Δ[O2]/2Δt
r = k.K[O3]2/[O2]
−Δ[𝑂3]/Δt = k[O3]2/[O2]
8. Asam
sianida bersifat racun terhadap tubuh manusia. Campuran asam sianida dengan
basa konjugatnya dengan konsentrasi sama mengalami kesetimbangan reaksi:
HCN(aq) + H2O(l) ⇄ CN−(aq) + H3O+(aq)
Apabila ditambahkan setetes larutan asam
klorida, maka ....
- Ion
H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−,
reaksi bergeser ke arah reaktan, sehingga; [HCN] turun, [CN−]
bertambah untuk mengimbangi kelebihan ion H3O+
- Ion
H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−,
reaksi bergeser ke arah reaktan ; [HCN] bertambah, [CN−] turun,
sedangkan ion H3O+ tetap
- Ion
H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−,
reaksi bergeser ke arah produk sehingga; [HCN] < [CN−]
- Penambahan ion H3O+ dari larutan HCl tidak mengubah pH larutan, karena [HCN] = [CN−]
Pembahasan :
Dalam sistem kesetimbangaa terdapat spesi: HCN, H2O,
CN−, H3O+
Bila ditambahkan sedikit HCl maka akan terjadi
reaksi antara HCl(aq) dengan basa konjugat (CN−).
Dalam larutan HCl yang dapat bereaksi adalah spesi H+ atau
H3O+.
Reaksinya: H3O+(aq)
+ CN–(aq) → HCN(aq)
+ H2O(l)
Dari reaksi ini tampak
bahwa [CN−] berkurang karena
berubah menjadi HCN, dengan kata lain [HCN] bertambah. Karena H3O+ yang
bereaksi dengan CN– berasal dari
larutan HCl maka ion H3O+ pada
sistem kesetimbangan sebelumnya tidak berubah. Secara keseluruhan maka reaksi
bergeser ke arah kiri atau ke arah reaktan.
Jawaban yang tepat B.
9. Allah melimpahkan kekayaan alam berupa logam-logam yang terkandung dalam
lautan dan tanah. Proses elektrolisis dapat dimanfaatkan untuk pelapisan atau
pemurnian berbagai logam.
Dalam sebuah percobaan, sejumlah arus yang sama
selama 20 menit dilewatkan ke dalam tiga buah sel elektrolisis dihubungkan
secara seri. Pada sel A, 0,0234 g Ag dihasilkan dari larutan AgNO3 (aq); sel B mengandung Cu(NO3)2 (aq); sel C mengandung Al(NO3)3. Massa Cu dan Al yang dihasilkan dari sel B dan
sel C berturut-turut adalah ….
(A) 0,039 g ; 0,0104 g
(B) 0,0139 g ; 0,0325 g
(C) 0,0069 g ; 0,00195 g
(D) 0,0073 g ; 0,0173 g
Pembahasan :
Pada soal ini berlaku hukum Faraday II.
Pada soal ini ion logam-logam yang dielektrolisis “dianggap” tereduksi menghasilkan logamnya masing-masing.
Sel A: Ag+ + e– → Ag
Sel B: Cu2+ + 2e– → Cu
Sel C: Al3+ + 3e– → Al
m Ag : m Cu = Ar Ag/1 : Ar Cu/2
0,0234 g : m Cu = 108/1 : 63,5/2
0,0234 g : m Cu = 3,40
m Cu = 0,0234 g : 3,40
m Cu = 0,00688 g ≈ 0,0069 g
m Ag : m Al = Ar Ag/1 : Ar Al/3
0,0234 g : m Al = 108/1 : 27/3
0,0234 g : m Al = 12
m Al = 0,0234 g : 12
m Al = 0,00195 g
Alternatif jawaban yang sesuai (C)
10. Berbagai gas di alam telah ada sejak awal kehidupan. Namun gas hidrogen
sangat reaktif, sehingga keberadaannya di alam tidak dalam bentuk bebas. Atom
hidrogen yang menangkap elektron membentuk ion hidrida. Apabila ion hidrida
bereaksi dengan air, maka akan menghasilkan …
(A) larutan bersifat asam dan gas hidrogen
(B) larutan bersifat asam dan gas oksigen
(C) larutan bersifat basa dan gas hidrogen
(D) larutan bersifat basa dan gas oksigen
Pembahasan :
Ion hidrida (H–)
Reaksi ion hidrida dengan air
H– + H2O → H– + H+ + OH– → H2 + OH–
Karena menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa dan tampak pada persamaan
reaksi menghasilkan gas H2 hasil reaksi H– + H+
Jawaban yang tepat (C)
11. Kotoran hewan, sayuran dan buah-buahan busuk dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, yaitu biogas. Proses fermentasi
limbah organik tersebut menghasilkan gas metana. Kalor pembakaran gas metana
ditentukan dengan metode kalorimetri. Sebanyak 0,16 g gas metana (CH4) digunakan sebagai bahan bakar untuk menaikan suhu 1 L air
dari 25 oC menjadi 26,56 oC. Reaksi yang terjadi:
CH4 (g) + O2 (g) → CO2(g) + 2H2O(g).
Kapasitas kalor kalorimeter = 958 J oC dan kalor jenis air 4,18 J ∕g oC.
Kalor pembakaran (kJ) untuk setiap 1 mol gas
metana adalah ....
(A) –801,4
(B) +801,4
(C) –1494
(D) +1494
Pembahasan :
Qreaksi = –(Qair + Qkalorimeter)
Qreaksi = –(m.c.∆T + C.∆T)
Qreaksi = –(1000 g × 4,28 J/g.oC × (26,56 – 25) oC + 958 J oC × (26,56 – 25) oC)
Qreaksi = –(6520,80 + 1494.48 ) J
Qreaksi = –8015,28 J
Qreaksi = –8,01528 kJ
Ini adalah kalor pembakaran untuk setiap 0,16 g
CH4 atau setiap 0,16/16 mol atau 0,01 mol CH4
Jadi kalor pembakaran untuk setiap mol CH4 = –8,01528 kJ : 0,01 mol = –801,528 kJ/mol
12. Penggunaan
bahan bakar fosil selain meningkatkan kadar gas CO2,
memicu terjadinya polutan udara berupa senyawa oksida nitrogen yang berbahaya
bagi kesehatan. Dibanding dengan senyawa oksida nitrogen lain, dinitrogen
pentaoksida hanya sedikit terdapat di udara, karena mudah terurai menjadi
dinitrogen tetraoksida dan oksigen, menurut persamaan reaksi: 2N2O5 (g)
→ 2N2O4 (g)
+ O2 (g)
Berikut ini data hasil studi kinetik penguraian
N2O5 yang
dilakukan pada suhu tertentu:
Waktu (s) |
[N2O5]
(M) |
ln [N2O5] |
0,0 |
0,1000 |
- 2,303 |
50.0 |
0,0707 |
- 2,649 |
100,0 |
0,0500 |
- 2,996 |
200,0 |
0,0250 |
- 3,689 |
300,0 |
0,0125 |
- 4,382 |
400,0 |
0,00625 |
- 5,075 |
Jika
diasumsikan penguraian N2O5 termasuk
reaksi orde kesatu, maka nilai konstanta laju reaksi (k) adalah …
(A) 0,0001875 s–1
(B) 0,00625 s–1
(C) 0,00693 s–1
(D) 0,03689 s–1
Pembahasan :
Pada reaksi orde kesatu maka akan berlaku:
ln[N2O5] = –kt + ln[N2O5]0
Boleh menggunakan data yang manapun, misal data
diambil pada waktu t = 50 s
ln[0,0707] = –k.50 + ln[0,1000]
ln[0,0707] = –k.50 + ln[0,1000]
–2,649 = –k.50 + (–2,303)
–2,649 = –k.50 – 2,303
k.50 = 0,346
k = 0,346 : 50
k = 0,00693 s–1
13. Sekitar
1 dari 20 batuan meteorit yang jatuh ke bumi mengandung sejumlah senyawa
organik. Para ilmuwan menyelidiki senyawa organik yang menjadi molekul
pembangun kehidupan di bumi kemungkinan berasal dari angkasa luar. Salah satu
metode penentuan komposisi dan rumus senyawa adalah dengan metode reaksi
pembakaran. Pada suatu eksperimen, telah dibakar dalam oksigen berlebih 3,795
mg cairan suatu sampel menghasilkan 9,708 mg CO2 dan
3,969 mg H2O. Penyelidikan
dilanjutkan dengan menguapkan sebanyak 0,205 g sampel pada suhu 200oC
dan tekanan 1 atm, sehingga menghasilkan 89,8 mL uap cairan. Rumus kimia
senyawa tersebut adalah …
(A) C3H5O2
(B) C5H10O
(C) C5H8O2
(D) C10H20O2
Pembahasan :
Pada soal ini tidak diberikan tabel periodik
unsur yang diperlukan, siswa mungkin dianggap sudah hafal Ar setiap unsur atau
pembuat soal lupa melampirkannya. Soal ini sesungguhnya diambil dari buku teks
kimia (Raymond Chang) yang kemudian di bumbui sedikit sehingga seolah
terintegrasi.
Pertama, hitung jumlah masing-masing unsur
Unsur C dalam CO2
Setiap 1 mol CO2 terdapat
1 mol unsur C
n CO2 =
massa CO2 : massa molar CO2
Massa CO2 =
9,708 mg = 9,708×10–3 g
n CO2 =
9,708×10–3 g : 44 g/mol
n CO2 =
2,206×10–4 mol
Karena jumlah C sebanding dengan jumlah CO2 maka:
n C = 2,206 × 10–4 mol
Unsur H dalam H2O
Setiap 1 mol H2O
terdapat 2 mol unsur C
n H2O =
massa H2O : massa molar H2O
Massa H2O =
3,969 mg = 3,969 × 10–3 g
n H2O =
3,969 × 10–3 g : 18 g/mol
n H2O =
2,205 × 10–4 mol
Karena jumlah H sebanding dengan 2 kali jumlah H2O
maka:
n H = 2 × 2,205 × 10–4 mol
n H =
4,410 × 10–4 mol
Untuk menghitung jumlah O maka dihitung dengan
cara mengurangkan massa cairan dengan massa C dan massa H.
massa C = 2,206 × 10–4 mol
× 12 g/mol = 26,472 × 10–4 g
= 2,6472 mg
massa H = 4,410 × 10–4 mol
× 1 g/mol = 4,41 × 10–4 g
= 0,441 mg
Massa O = 3,795 mg – (2,6472 mg + 0,441 mg)
Massa
O = 0,7068 mg = 7,068 × 10–4 gn
O = 7,068 × 10–4 g : 16 g/mol
n O = 4,42 × 10–5 mol
Kedua, hitung perbandingan jumlah mol C :
jumlah mol H : jumlah mol O
Tentukan perbandingan jumlah mol C : jumlah mol
H : jumlah mol O
Perbandingan C : H : O = 2,206 × 10–4 mol
: 4,410 × 10–4 mol : 4,42 × 10–5 mol
(bagi dengan angka terkecil)
Perbandingan
C : H : O = 5 : 10 : 1
(hasil pembulatan menjadi bilangan bulat).
Diperoleh rumus empiris C5H10O
Ketiga, tentukan massa molar untuk menentukan
rumus kimianya.
n = PV : RT
n = (1 atm × 0,0898 L) : (0,0821 L.atm/K.mol ×
(273+200)K
n = 0,00231 mol
massa molar (C5H10O)n
= 0,205 : 0,00231 = 88,71 g/mol
(C5H10O)n
= 88,71 g/mol
(12×5 + 1×10 + 16)n = 88,71
86.n = 88,71
n = 1,031 1
Jadi rumus kimia yang tepat adalah C5H10O
14. Kapasitas
baterai ion lithium yang digunakan dalam kamera digital adalah 3,4 W.Jam pada
3,6 V. Massa ion Li+ (dalam gram) yang harus bermigrasi dari anode ke katode
agar menghasilkan energi listrik sebanyak itu adalah …
(A) 0,24
(B) 0,47
(C) 0,51
(D) 0,68
Pembahasan :
Pertama, hitung arus listrik yang digunakan selama 1 jam
Soal ini menerapkan konsep elektrokimia, serta
hukum Ohm (W = V × I) dengan W adalah daya/energi listrik (watt), V adalah
tegangan listrik (volt), dan I adalah kuat arus (ampere)
Arus yang digunakan selama 1 jam → I = W/V → I =
3,4 watt : 3,6 volt = 0,944 ampere.
Kedua, hitung muatan listri yang digunakan selama 1 jam atau 3600 detik
Q = I × t
Q = 0,944 ampere × 3.600 detik
Q = 3.399,84 Coulomb ≈ 3.400 coulomb
Ketiga, hitung jumlah elektron yang mengalir
Jumlah elektron = Q : 96,500 = 3.400 coulomb :
96.500 = 0,035 mol
Berdasarkan reaksi yang terjadi Li+ +
e– → Li
bahwa jumlah Li+ yang
bermigrasi setara dengan jumlah elektron dan setara dengan Li, maka
Jumlah Li = jumlah elektron
Jumlah Li = 0,035 mol
Massa Li = jumlah Li × massa molar Li
Massa Li = 0,035 mol × 6,9 g/mol = 0,2415
g ≈ 0,24 g
Post a Comment