MAKALAH KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Pada mata kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dr. H. A. Rahim Mas P. Sanjata, M. Ag.
Dr. Muh. Wajedi Ma’ruf, M. Pd.
Dr. Muh. Al-Qadri, M. Pd.
Disusun Oleh :
JAMALUDDIN
AHMAD HATTA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM
STUDI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat
yang luar
biasa, keteguhan,
serta kekuatan sehingga
kami bisa
menyelesaikan
makalah
ini. Shalawat
beserta salam semoga
tercurahkan limpahkan kepada Nabi kita semua Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan atau rujukan dari berbagai sumber, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kami
dalam
pembuatan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang cukup seputar Konsep dasar manajemen pendidikan Islam.
Di
dalamnya dikupas sekilas
tentang defenisi, fungsi, dan prinsip terhadap pendidikan atau pembelajaran.
Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. H. A. Rahim Mas
P. Sanjata, M.Ag., Dr. Muh. Wajedi
Ma’ruf, M.Pd., Dr. Muh. Al-Qadri, M.Pd. Dosen mata
kuliah Manajemen pendidikan yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini.
Kami sadar betul bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya penulis sangat menghargai
masukan atau
kritik
yang membagun supaya bisa lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kedepannya .
Maros, Maret 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
B AB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah ..................................................................... 1
B AB II PEMB AHASAN
A. DEFINISI MANAJEMEN PENDIDKAN
ISLAM ...................................... 2
B. FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM....................................... 3
C. PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM....................................... 4
B AB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 5
B. Saran ......................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen pendidikan Islam, mungkin merupakan kata yang sering kita
kenal, kita
dengar bahkan kita
kerjakan, akan tetapi banyak dari kita yang mungkin
belum paham sepenuhnya makna
dari definisi
manajemen
pendidikan Islam tersebut. Maka
dari itu kita
harus lihat apa sesungguhnya
makna atau definisi dari manajemen Pendidikan Islam. Ada
bermacam-
macam pendapat yang mengemukakan
tentang definisi manajemen Pendidikan Islam, oleh karena
itu kita memerlukan kesepakatan
terlebih
dahulu apa yang di maksud
dengan manajemen
pendidikan Islam.
Sejalan dengan perubahan zaman modern ini tentang pengetahuan manajemen yang harus kita ketahui, maka dari itu kita harus mengetahui apa sesungguhnya definisi dari
manajemen itu sendiri, Manajemen pendidikan
Islam berkaitan
erat dengan masalah pengelolaan dalam sebuah lembaga pendidikan, terutama pendidikan Islam, di dalam dunia pendidikan tentunya di butuhkan sebuah prngelolaan yang baik, karena maju berkembangnya dalam sebuah lembaga pendidikan tergantung
dari sistem pengelolaanmanajemennya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang
masalah di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang timbul yaitu
sebagai berikut :
1. Apa definisi
Manajemen Pendidikan Islam?
2. Apa fungsi
Manajemen Pendidikan Islam?
3. Apa prinsip
Manajemen Pendidikan Islam?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah
ini yaitu
untuk memenuhi tugas
mata kuliah manajemen
Pendidikan Islam, selain itu juga
memberikan suatu
informasi yang berhubungan
dengan manajemen Pendidikan
Islam yaitu :
1. Untuk mengetahui
definisi Manajemen Pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui
fungsi Manajemen
Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui
prinsip Manajemen Pendidikan Islam
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI MANAJEMEN PENDIDKAN
ISLAM
Sebelum mengkaji mengenai manajemen pendidikan Islam kita
terlebih dahulu mengetahui
definisi
dari manajemen. Kata “manajemen” saat ini
sudah banyak sekali di enal di Indonesia, baik di lingkungan swasta, perusahaan, maupun pendidikan. Berdasarkan kenyataan yang ada ini
menunjukan bahwa manajemen telah di terima dan di butuhkan kehadirannya
di masyarakat. Semula manajemen yang berasal dari bahasa
Inggris:Management dengan kata kerja to manage, di artikan secara
umum sebagai mengurusi. Selanjutnya banyak penulis yang
telah berusaha untuk memberikan definisi
atau batasan tentang pengertian manajemen. Berikut ini
beberapa definisi tentang
manajemen sebagai
berikut:
Marry papker Follett, “ Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Pengertian ini mengandung arti bawa para manajer mencapai
tujuan-tujuan
organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang memungkinkan di perlukan, atau
berarti dengan tidak melakukan
tugas-tugas
itu
sendiri”.
James A.F. Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah di
tetapkan.
Manajemen
juga sering di artikan sebagai ilmu pengetahuan karena manajemen di pandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana
seseorang bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat system kerjasama
ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Menurut Muhaimin
(2010) manajemen
Pendidikan adalah manajemen yang
diterapkan dalam pengembangan pendidikan. Dalam arti, ia
merupakan seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan Islam
untukmencapai tujuan
pendidikan Islam
secara efektif dan
efisien.
Arikunto “ manajemen pendidikan adalah
suatu kegiatan atau
rangkaian
kegiatan yang
berupa proses pengolahan usaha kerjasama sekelompok
manusia yang tergabung
dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
di tetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien.
Arifudin
Arif “Pendidikan Islam pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam
atau tuntutan agama Islam
dalam usaha membina dan membentuk pribadi
muslim yang bertakwa kepada Allah Swt.”
Dalam pendidikan
Islam dikenal juga manajemen pendidikan Islam.
Secara umum,
manajemen pendidikan Islam
memiliki banyak
kesamaan
Dengan
manajemen pendidikan secara
umum, namun ada perbedaan dalam beberapa karakter. Diantara karakteristik yang membedakan teori manajemen dalam Islam dengan teori lain adalah
fokus dan konsen teori Islam terhadap
segala
variabel yang berpengaruh (influence)
terhadap aktivitas manajemen dalam
dan di luar organisasi (perusahaan, negara), dan
hubungan perilaku individu terhadap faktor-faktor social yang berpengaruh. Teori Islam memberikan injeksi moral dalam manajemen, yakni
mengatur
bagaimana seharusnya individu berprilaku. Tidak ada manajemen dalamIslam kecuali
ada
nilai atau etika yang
melingkupinya, sebagaimana tidak
mungkin membangun
masyarakat Muslim tanpa didasari dengan
akhlak.
Mujamil Qomar
“manajemen pendidikan
Islam adalah suatu proses
pengelolaan secara Islami
terhadap lembaga pendidikan Islam dengan cara
menyiasati sunber-sumber
belajar dan hal-hal yang terkait untuk mencapai
tujuan
pendidikan Islam secara efektif
dan
efisien.”
Kemudian dari beberapa definisi di atas maka
pengertian dari
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan/pengelolaan
lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan
non manusia dalam menggerakannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secra
efektif dan efisien.
B. FUNGSI
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk
tujuan tertentu dengan
jalan menggunakan sumber daya-sumber daya yang tersedia dalam organisasi/lembaga pendidikan Islam dengan cara yang sebaik
mungin.
Manajemen bukan hannya
mengatur tempat melainkan lebih dari itu adalah mengatur
orang per orang. Dalam
mengatur orang di perlukan seni
dengan sebaik-baiknya sehingga kepala
sekolah yang baik adalah kepala
sekolah yang
mampu menjadikan setiap pekerja menikmati pekerjaan
mereka. Jika
setiap orang yang bekerja menikmati
pekerjaan mereka hal itu menandakan keberhasilan
seorang kepala sekolah.
Di dalam proses manajemen
digambarkan fungsi-fungsi manajemen secara umum yang di tampilkan kedalam perangkat organisasi yang mulai dikenal
dengan teori manajemen klasik. Para ahli manajemen mempunyai perbedaan
pendapat dalam merumuskan
proses manajemen sebagaimana
penjelasan berikut
:
1. Menurut Skinner, fungsi manajemen meliputi: planning, organizing, staffing, directing,
and controlling.
2. Steppen P. Robin, fungsi manajemen meliputi: planning, organizing, laeding and controlling.
3. Gulick mengedepankan
proses manajemen
mulai
dari planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, and budgetitng
4. Fayol yang
di kenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientific Manajemen)
mengedepankan proses manajemen sebagai berikut: planning, organizing, commanding, coordinating , controlling.
Namun pada intinya terdapat beberapa bagian yang mengandung kesamaan.
Berdasarkan proses manajemen sebagaimana telah di kemukakan oleh para ahli tersebut, makapakar manajemen era sekarang mengabstraksikan proses manajemen menjadi 4 proses yaitu: planning, organizing, actuating, controlling, (POAC).
Dalam hal ini para pakar manajemen pendidikan Islam merumuskan proses manajemen pedidikan Islam menjadi perencanaan pendidikan Islam dan pengawasan pendidikan Islam.
Siklus proses manajemen pendidikan Islam ini juga dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan Pendidikan Islam
Dalam manajemen
Islam di sebutkan bahwa semua
tindakan Rasulullah selalu membuat perencanaan yang teliti. Proses manajemen pada dasarnya adalah
perencanaan segala sesuatu secara
sistematis melahirkan keyakinan yang berdampak pada
melakukan sesuatu sesuai dengan
aturan serta memiliki
manfaat.
“ Di antara baiknya , indahnya ke Islaman seseorang adalah yang selalu
meninggalkan perbuatan yang
tidak ada manfaatnya”. (HR
Tirmidzi)
Perbuatan yang tidak ada manfaatnya sama saja perbuatan yang tidak pernah di rencanakan, jika perbuatan itu tidak pernah di rencanakan maka tidak termasuk dalam kategori manajemen pendidikan Islam yang baik. Perencanaan merupakan suatu proses berfikir. Di sini Nabi menyatakan bahwa berfikir itu adalah ibadat. Jadi, sebelum kita melakukan sesuatu wajiblah dipikirkan terlebih dahulu. Ini berarti bahwa semua pekerjaan harus diawali dengan perencanaan. Allah memberika kepada kita akal dan ilmu guna melakukan suatu ikhtiar, untuk menghindari kerugian/kegagalan. Ikhtiar disini adalah suatu konkrentasi atau perwujudan dari proses berfikir, dan merupakan konkrentasi dari suatu perencanaan.
2. Pengorganisasian Pendidikan Islam
Pengorganisasian
adalah suatu mekanisme
atau
suatu
struktur,
yang
terstruktur itu semua
subjek, perangkat lunak dan perangkat keras yang kesemuanya dapat
bekerja
secara efektif,
dan dapat di manfaatkan menurut fungsi dan porsinya masing-masing.
Firman Allah yang artinya “Setiap orang mempunyai tingkatan menurut pekerjaan masing-masing”. (Surat Al-An’am: 132)
“Bekerjalah
kamu nanti Allah akan memperhatikan
bukti pekerjaan
kalian masing-masing”. (Surat At-Taubah: 105)
Dalil-dalil diatas dari nash Al qur’an yang dengan tefas dan jelas menunjukan bahwa manusia dalam prakteknya berkarya menurut kecakapan masing-masing. Sewaktu Rasulullah membentuk atribut_atribut Negara dalam kedudukan beliau sebagai pemeganf kekuasaan tertinggi, beliau membentuk organisasi yang di dalamnya terlibat para sahabat beliau yang beliau tempatkan pada kedudukan menurut kecakapan dan ilmu masing-masing. Kita idak dapat mnengungkiri bahwa Rasulullah itu adalah seorang organisatoris ulung, administrator yang jenius, dan pendidik yang baik, yang menjadi turutan dan panutan, karena beliau berfungsi sebagai panutan yang baik. (uswatun hasanah).
3. Penggerakan Pendidikan Islam
Penggerakan atau actuating merupakan fungsi manajemen yang komplek dan merupakan ruang lingkup yang cukup luas sera sangat berhubungan erat dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya actuating merupakan pusat sekitar aktivitas-aktivitas manajemen. Pada suatu lembaga pendidikan Islam, kepemimpinan efektif hendaknya memberikan arah kepada usaha dari semua personil dalam mencapai tujuan lembaga pendidikan Islam. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi bias kendur. Ini bias membawa pada situasi terhadap orang- orang yang bekerja untuk mencapai tujuan pribadi mereka, sedang organisasi sendiri tidak efektif dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Pengawasan Pendidikan Islam
Controlling (pengawasan) merupakan langkah penentu terhadap apa
yang
harus dilaksanakan, sekaligus menilai dan memperbaiki, sehingga pelaksanaanya
sesuai dengan rencana serta terwujudnya secara
efektif
dan efisien.
Menurut Siagian (1983) fungsi pengawasan yaitu upaya
penyesuaian antara
rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan atau hasil yang
benar-benar dicapai.
Tujuan pengawasan pendidikan Islam haruslah positif dan konsruktif, yaitu memperbaiki, mengurangi pemborosan waktu, uang, material dan tenaga di lembaga pendidikan Islam. Di samping itu juga bertujuan untuk membantu menegakkan agar prosedur, program, standar dan peraturan di taati, sehingga dapat mencapai efisiensi lembaga pendidikan Islam yang setinggi-tingginya.
C. PRINSIP MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Islam lebih khusus lagi mengarah pada
manajemen yang diterapkan dalam pengembangan
pendidikan Islam.Pendidikan Islam
walaupun
mengandung perincian terhadap manajemenpendidikan seperti yang
terkandung dalam manajemen pendidikan
mutakhir,
namunsudah pasti ia mengandung
berbagai prinsip umum yang menjadi dasar manajemenpendidikan Islamsehingga
ia sejalan dengan kemajuan dan perkembangan yang baik. (Langgulung, 2000:248).
Manajemen pendidikan Islam mengandung
berbagai prinsip umum yangfleksibel sehingga ia bisa
sejalan dengan kemajuan
dan perkembangan yang baik.
Prinsip-prinsip inilah yang
membedakan manajemen pendidikan pada
umumnyadengan manajemen
pendidikan Islam.Mengenai prinsip-prinsip manajemenpendidikan Islam banyak para
pakar pendidikan Islam yang berbeda pendapat, diantaranya Ramayulis (2008: 262) berpendapat bahwa prinsip manajemen pendidikan Islam ada delapan prinsip diantaranya : ikhlas,
jujur,
amanah, adil, tanggung
jawab, dinamis, praktis, dan fleksibel.
Sedangkan
Langgulung (2000: 248)berpendapat bahwa prinsip manajemen pendidikan Islam itu ada
tujuh macam,diantaranya: iman dan akhlak, keadilan dan persamaan, musyawarah, pembagian kerja dan tugas, berpegang pada fungsi manajemen, pergaulan dan keikhlasan. Mengacu kepada
salah satu pendapat di atas, maka
secara terperinci
beberapa diantara prinsip
dasar manajemen pendidikan Islam jika
diterapkan
dalamkonteks persekolahan
dapat
diuraikan sebagai
berikut :
1. Ikhlas
Mengelola sekolah pada hakikatnya adalah sebuah kepercayaan dan tugas dari
Allah Swt. Sering kali dalam aplikasinya kita
menghadapi beban tugas yang
tidak sebanding dengan materi yang diperoleh. Jika kita berprinsip materialistis,
tentu yang akan terjadi adalah tidak optimalnya pekerjaan yang
dilakukan, sebab
kita
akan selalu membandingkan apa yang
kita
kerjakan dengan apa yang kita
peroleh. Dalam hal ini, keikhlasan adalah sebuah prinsip yang akan mendorong kita untuk berbuat
yang terbaik meski apa yang kita peroleh tidak sebanding dengan materi duniawi yang didapatkan, sebab kita yakin bahwa apa yang kita
lakukan semata-mata sebagai wujud ibadah dan
semata-mata mengharap keridhoan Allah Swt.
Allah Swt berfirman
dalam Al-Qur’an yang artinya:
Dan (katakanlah)
: “Luruskanlah
muka (diri) mu setiap shalat dan senbahlah
Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah
menciptakan kamu pada permulaan
(demikian pulalah)
kamu akan kembali
kepada-Nya”. (Qs. Al-A’raf
: 29)
Ayat di atas mengajarkan kita
untuk senentiasa mengikhlaskan segala bentuk peribadatan kita
semata-mata karena
Allah Swt disertai keyakinan bahwa
Allah Swt pasti akan memberikan
balasan
yang setimpal atas
ibadah
kita itu.Konsekwensi logis jika sebuah sekolah dipimpin oleh seorang manajer yang memiliki prinsip ikhlas karena Allah, maka niscaya sekolah itu akan mendapatkan perlakukan manajerial terbaik yang mampu dilakukan oleh manajer tersebut, dan
hal ini tentu akan
berdampak kepada kualitas sekolah tersebut ke depannya.
2. Jujur
Salah
satu sifat yang
dimiliki Rasulullah SAW
yang dibawa sejak sebelum masa kenabian adalah jujur. Jujur menjadi identitas Muhammad SAW yang
menjadikannya dikenal dan dipercaya
oleh seluruh masyarakat Arab pada waktu
itu.
Tentu hal ini menjadi uswah bagi kita
sebagai umatnya, betapa
kejujuran kemudian menjadi modal untuk memimpin umat. Jika kita berkaca pada realita
manajerial saat ini,
maka kejujuran
adalah
sesuatu yang sangat
mahal.
Beberapa ayat
Al-Quran berbicara
tentang kejujuran berikut ini
:
“Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itukarena
kebenarannya,
dan menyiksa orang munafik... (QS. Al-Ahzab:24)
“Orang yang membawa
kebenaran
(Muhammad)
dan yangmembenarkannya,
mereka itulah
orang-orang yang bertaqwa.”
(QS. Al-Zumr:33)
“Hai orang-orang
yang beriman,bertaqwalah kepada dan hendaklah
kamubersama orang-orang
yang jujur”(QS: At-Taubah: 119).
“Jikalau mereka jujur kepada Alloh, niscaya yang demikian itu lebih baikbagi
mereka”(QS: Muhammad:
21)
Dalam konteks persekolahan, kejujuran menjadi prinsip yang
sangat pentingdimiliki oleh pimpinan sekolah. Seorang pimpinan sekolah memiliki
legitimasiuntuk
menetapkan banyak
kebijakan sekolah,
termasuk kebijakan
dalam anggaran.Dalam konteks ini, peluang untuk merekayasa data dan melakukan kecurangansangat terbuka
lebar. Namun jika
memiliki prinsip kejujuran, maka
tentunya sebesarapapun
peluang untuk melakukan
perilaku kebohongan,
tentu tidak akan dilakukan.Konsekwensi bagi sekolah yang
dipimpin oleh seorang
manajer yang
jujurtentu sekolah itu akan mendapatkan hak sesuai dengan
peruntukan yang diberikankepadanya. Program-program
pemerintah yang
saat ini banyak
berpihak kepadapengembangan
kualitas sekolah
tentu akan tepat sasaran
dan
peningkatan kualitaspendidikan yang diharapkan akan menjadi sebuah
keniscayaan
dan tidak akanbanyak
mengalami kebocoran
dana atau penyalahgunaan
wewenang.
3. Amanah
Dalam ajaran Islam, jabatan merupakan sebuah amanah yang harusdipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban
ini tidak hanya di
dunia saja kepadamanusia, namun juga di akhirat
kelak kepada Allah
SWT. Amanah artinyakepercayaan, maka seseorang yang diberi amanah adalah orang yang
mendapatkankepercayaan untuk memegang suatu tugas tertentu.
Allah Swt berfirman
dalam Al-Quran yang
artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yangberhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantaramanusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberipengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah MahaMendengar lagi Maha Melihat.”(QS.An-Nisa’: 58).
Berdasarkan ayat di atas, maka amanah itu hendaknya diberikan kepadaorang yang berhak menerimanya, yaitu orang-orang yang memenuhi kriteria sesuaidengan karakteristik pekerjaan atau tugas yang akan diembannya tersebut.Selanjutnya, orang yang diberi amanah harus mewujudkan amanah yangdiembannya tersebut dan tidak melakukan penyelewengan atau penyalahgunaan.Dalam konteks persekolahan, jabatan pimpinan sekolah adalah sebuahamanah. Seorang pemimpin sekolah atau guru yang memiliki prinsip bahwapekerjaan atau tugasnya itu adalah sebuah amanah, maka dia tentu akan berusahamelaksanakan kepercayaan tersebut sesuai dengan tugas dan kewenangan yangdiberikan kepadanya. Penyelewengan atau penyalahgunan terhadap tugas dan wewenang yang diembankan kepadanya mengindikasikan bahwa orang tersebutadalah orang yang tidak amanah.Dengan demikian, sekolah yang dihuni oleh orang-orang yang amanahdengan sendirinya akan mendapatkan sebuah kultur kehidupan dimana semua orangberpegang dan bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangannya, dan hal ini tentuakan berdampak signifikan terhadap kualitas sekolah tersebut. Segala jenis programyang dibuat sekolah tentu akan relative lebih mudah untuk diwujudkan.
4. Adil
Salah
satu prinsip dasar yang
penting dalam manajemen pendidikan
Islamadalah adil. Menurut Abuddinnata (2003: 144)
keadilan adalah istilah yangdigunakan untuk menunjukkan pada persamaan atau bersikap tengah-tengah
atasdua perkara. Keadilan ini terjadi berdasarkan keputusan akal yang
dikonsultasikandengan agama. Adil sering diartikan sebagai sikap moderat,
obyektif terhadap oranglain dalam memberikan hukuman,
sering diartikan pula dengan persamaan dankeseimbangan dalam memberikan hak orang lain tanpa ada
yang dilebihkan ataudikurangi.Berlaku adil sangat dianjurkan dalam kehidupan
sehari-hari,
bahkan menjadisalah satu
indikator ketakwaan
seseorang. Firman
Allah Swt dalam Al Qur’an surahar-Rahman/55:7-9 yang artinya :
“ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca(keadilan) suapaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlahtimbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”
Selanjutnya di dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 8 Allah Swt juga berfirman Artinya:
“ hai orang-orang yang beriman, hendaklah Kamu Jadi orang-orang yangselalu menegakkan (kebenaran) karena Allah Swt., menjadi saksi dengan adil. Danjanganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untukberlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Danbertaqwalah kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt. Maha Mengetahui apayang kamu kerjakan”. (QS. Al-Maidah: 8)
Dalam konteks persekolahan,
keadilan sering kali menjadi
hal
yang sangatsensitif dan
sangat rentan
menimbulkan konflik manakala ketidakadilan
itu tidakterwujud. Pemberian
gaji/tunjangan
sampai pemberian
tugas/wewenang
dantanggung jawab adalah diantara bagian manajemen persekolahan yang memilikipeluang
melahirkan ketidakadilan. Oleh karena itu, dalam manajemen
pendidikanIslam, keadilan harus menjadi prinsip dasar yang
dimiliki oleh seorang pemimpin
didalamnya. Sebuah sekolah yang
memiliki pemimpin yang adil
di dalamnya, akanmemiliki kultur
sekolah yang kondusif bagi pengembangan
kualitas didalamnya.
5. Tanggung
jawab
Dalam prinsip manajemen pendidikan Islam, tanggung jawab terhadapamanah yang diembankan merupakan salah satu prinsip penting dalam membangunmanajemen yang positif. Lepas tangan terhadap tanggung jawab akan
melahirkanhasil ketidakpastian
program
yang ingin
dicapai. Beberapa dalil tentang jawab
dapatdituliskan berikut
ini :
Allah SWTberfirman : Artinya: “ Allah tidak membebani seseorangmelainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan)yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannnya.”(Qs. Al-Baqarah: 286)
Rasululah
saw bersabda :
“ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiappemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.”(Al Hadits)
Dalam konteks persekolahan, pemimpin yang bertanggung jawab akanmenjadi ujung
tombak keberhasilan program pendidikan didalamnya. Betapa
tidak,keseluruhan tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai program dancita-cita
ideal yang diinginkan terletak pada pemimpin sebagai motor penggeraknya. Oleh karena itu, prinsip bertanggung jawab terhadap tugas dan amanah yangdiembankan haruslah menjadi salah satu prinsip dasar yang dipegang oleh setiapmanajer.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan/pengelolaan lembaga
pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya
manusia muslim dan non manusia dalam menggerakannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secra efektif
dan efisien.Itu berarti dalam suatu lembaga
pendidikan Islam di
perlukannya manajemen yang baik sesuai dengan kaidah aturan dan ajaran yang
ada pada Al-Qur’an dan Hadits, adapun proses manajemen pendidikan Islam
meliputi planning manajemen pendidikan Islam, organizing manajemen
pendidikan Islam, actuating manajemen pendidikan Islam dan controlling manajemen pendidikan Islam.
Selain itu dalam manajemen
pendidikan Islam
terdapat prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam yaitu, ikhlas, jujur, adil, amanah dan
tanggungjawab.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, tentunya dalam
penyusunan makalah
ini
masih banyak kata-kata
atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang
lengkap, pastinya
makalah ini jauh dari kata sempurna, maka
kritik dan saran sangatlah penulis harapkan
untuk menjadikan
pelajaran pada masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA Sulistyorini,M.pd.2009.ManajemenPendidikanIslam.Yogyakarta: Teras Sulhan,Muwahid. H.Soim.2013.Manajemen PendidikanIslam.Yogyakarta: Teras
Sulirtyorini.M.Faturrohman.2014.Esensi ManajemenPendidikan Islam. Yogyakarta:Teras
Fakhruin.Agus.2011.Prinsip-Prinsip ManajemenPendidikan
Islam.Jurnal
Untuk mendownload file pdf Silahkan Klik
Terima kasih diucapkan karna telah bekunjung di blog kami mudah mudahan blog sahabat madrasah dapat bermanfaat untuk kedepannya Amin......
Post a Comment