MAKALAH MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN, RENSTRA, DAN SOP PADA SEKOLAH/MADRASAH

 MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN, RENSTRA, DAN SOP PADA SEKOLAH/MADRASAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Pada mata kuliah Manajemen Kelembagaan Pendidikan Islam

  



 

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Muh. Tahir Malik, M.Si.
Dr. H. Abd. Rahim Mas P. Sanjata, M. Ag.

 

 

Disusun Oleh :

AHMAD HATTA (NIM : 21062052182)

JAMALUDDIN (NIM : 21062052170)

MUHAMMAD NUR (NIM : 21062052180)




 

 PROGRAM  PASCASARJANA
PROGRAM  STUDI  MANAJEMEN  PENDIDIKAN  ISLAM
UNIVERSITAS  ISLAM  MAKASSAR


KATA PENGANTAR

 Alhamdulillah segala puja dan puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.. Sholawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang ini.

Tujuan penulisan makalah ini adalah tidak lain dan tidak bukan untuk lebih mengkaji dan memperdalam pengetahuan kita dalam hal Manajemen Kelembagaan Pendidikan Islam terutama pada pembahasan di dalam makalah ini.

Meskipun demikian kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan kedalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya, jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu berasal dari Allah SubhanahuWata’ala sebaliknya, kalau di dalamnya terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan semuanya itu karena kekurangan dan keterbatasan kami.

Akhir kata, terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu suksesnya makalah ini, Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, aamiin…

Maros, Maret 2023

                                                      Penyusun 


DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................................. iii
 BAB I    PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
C.            Tujuan Masalah....................................................................................................................... 2 
BAB  II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Manajemen Visi, Misi, Tujuan, Renstra, dan SOP Pada Sekolah/Madrasah ......................3
B.  Perumusan Visi................................................................................................................................ 9
C.  Merumuskan Misi Sekolah.............................................................................................................. 9
D.  Pengertian dan Perumusan Tujuan dalam Pendidikan……………........................…….......………10
E.   Sekolah/Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan dan Pusat Pembudayaan…................................ 12
F.   Kebijaksanaan Strategis untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan…………..................................…13
G.  Pelaksanaan Manajemen Perumusan Visi, Misi, Tujuan, Renstra, dan Sop Pada Madrasah/Lembaga Islam………………………………….……….………...............................................................…16
 
BAB  III  PENUTUP
A.  Kesimpulan………………………………….……………………............................……….....20
B.  Saran ……..……………...………………….……………………............................……….....21
Daftar Pustaka………………………………..…………………...........................…..…………....22

BAB  I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 
        Pendidikan adalah suatu keseluruhan usaha mentransformasikan ilmu pengetahuan, ide, gagasan, norma hukum dan nilai-nilai kepada orang lain dengan cara tertentu, baik struktural formal, serta informal dan non formal dalam suatu sistem pendidikan nasional.
        Madrasah adalah tempat proses belajar mengajar yang terkait dengan ajaran Islam dengan dipadukan oleh kurikulum pendidikan umum yang mengacu kepada UU nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Madrasah juga adalah merupaksn lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga. Semakin besar anak, semakin banyak kebutuhannya, orang tua tidak mampu memenuhi semua kebutuhan anak tersebut. Oleh karena itu orang tua menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada sekolah. Masa sekolah bukan satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar. Namun disadari bahwa merupakan tempat dan saat strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina peserta didik dalam menghadapi kehidupan masa depan.
            Tujuan pendidikan Negara Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan diriya, masyarakat, bangsa dan negara. Agar kegiatan pendidikan tersebut terencana dengan baik maka dibutuhkan kurikulum pendidikan.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujdkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidian formal. 
            Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan renccana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai kepada kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis paling tidak terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Perumusan terhadap visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi tersebut harus dilakukan pengelola sekolah, agar sekolah memiliki arah kebijakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Visi dan misi pendidikan Islam?
2. Bagaimana perumusan tujuan sebagai implementasi rencana visi dan misi?
3. Bagaimana sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pusat pembudayaan?
4. Bagaimana kebijakan strategis untuk meningkatkan mutu  pendidikan?

C. Tujuan   
Tujuan disusunnnya makalah ini adalah agar mengetahui manajemen perumusa visi, misi, tujuan, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pusat pembiyaan serta kebijakan strategis untuk meningkatkan mutu  pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN 

A. Pengertian Manajemen Visi, Misi, Tujuan, Renstra, dan SOP Pada Sekolah/Madrasah  

1. Pengertian Manajemen
        Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen juga dapat diartikan sebagai cara mengelola suatu perusahaan besar. Pengelolaan atau pengaturan dilaksanakan oleh seorang manajer (pengatur/pemimpin) berdasarkan urutan manajemen.
Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah SWT :
يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥٓ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.(Q.S As Sajdah : 05).

        Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur alam (manager). Keteraturan  alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
Bila kita perhatikan pengertian manajemen di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa manajemen merupkan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan produktip. 

2. Pengertian Visi
        Visi adalah sutau pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh lembaga jauh di masa yang akan datang. Dalam konteks lembaga sekolah/madrasah visi merupakan imajinasi moral yang menjadi dasar atau rujukan dalam menentukan atau keadaan masa depan yang secara khusus diharapkan oleh sekolah/madrasah. Visi sekolah/madrasah harus berada pada koridor pembangunan pendidikan nasional yang telah ditetapkan secara nasional oleh pemerintah. 
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang.
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
a) Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas 
b) Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
c) Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah).
Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Rumusan visi sekoalah yang baik seharusnya memberikan isyarat:
a) Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama.
b) Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
c) Visi sekolah harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.
d) Visi sekolah harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan komitmen bagi stakeholder.
e) Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan sekolah ke arah yang lebih baik.
Gambaran perumusan visi tersebut harus didasarkan pada landasan yuridis yang ada di atasnya seperti UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Visi Departermen Nasional, dan undang-undang serta peraturan lain yang terkait.
 Visi merupakan harapan untuk masa depan dalam lembaga pendidikan Islam yang berkaitan dengan keimanan dan ketakwaan. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
وَإِبْرَٰهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُ ۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: “Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (Q.S. al-‘Ankabut: 16)

Berdasarkan ayat di atas bahwa visi utama lembaga pendidikan islam adalah menyembah Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam dan bertakwa kepada-Nya yaitu dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya yang dibalut dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan.

3. Pengertian Misi
Misi adalah penjabaran visi dalam bnetuk penjabaran tugas, kewajiban, dan rencana tindakan yang  dijadikan acuan untul mewujudkan visi. Dalam artian lain dikatakatan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam mewujudkannya.  Misi sekolah harus dilaksanakan atau fungsi  yang diemban oleh suatu sekolah/madrasah untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Sebagaimana firman Allah SWT terkait misi dalam madrasah/sekolah sebagai berikut:
 
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S  Al-‘Alaq: 1-5)

Pernyataan misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang dituju serta kadang klaa memberikan keterangan tentang bagaimana cara lembaga sekolah/madrasah tersebut bekerja. Pernyataan misi harus meliputi:
a. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
b. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
c. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang itama yang digeluti organisasi


4. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa mendatang Merumuskan Visi sekolah.

5. Pengertian Rencana Strategis 
Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk jangka panjang. Keberadaan perencanaan strategis sudah tentu dapat dijadikan sebagai sesuatu yang dapat menjelaskan langkah-langkah tindakan organisasi untuk jangka waktu yang panjang tersebut. Perencanaan strategis dirancang dalam rangka menghasilkan rencana jangka panjang yang tersusun dengan  baik dan digunakan untuk menentukan tujuan organisasi serta mencapai tujuan organisasi misalkan madrasah/sekolah. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemampuan membuat perencanaan strategis yang baik dan keberhasilan mengimplementasikan perencanaan strategis tersebut memegang  peranan penting dalam rangka mencapai tujuan misalkan madrasah/sekolah. Dengan demikian jelaslah bahwa  perencanaan merupakan suatu fungsi yang sangat pokok dalam misalkan madrasah/sekolah.
 Perencanaan sudah sangat sering dikatakan sebagai fungsi yang paling mendasar. Perencanaan selalu menyajikan  penentuan tujuan organisasi misalkan madrasah/sekolah dan yang disertai dengan cara meraih tujuan tersebut. Perencanaan senantiasa dijadikan sebagai dasar untuk menjalankan berbagai aktivitas madrasah/sekolah untuk mencapai tujuan oganisasi tersebut. Perencanaan mampu membuat setiap orang yang ada di dalam organisasi itu mengetahui dan memahami tentang apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Adanya perencanaan yang baik akan membuat semua aktivitas yang diakukan menjadi terarah dengan baik pula. Jika semua aktivitas yang dilakukan sudah dijalankan sebagai mana mestinya maka keberhasilan mencapai tujuan sudah ada di depan mata. 
Jadi sudah  jelaslah bahwa keberhasilan sebuah organisasi khususnya madrasah/sekolah membuat perencanaan yang baik merupakan suatu usaha untuk mencapai keberhasilan misalkan madrasah/sekolah  secara keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa perencanaan mutlak harus ada dalam setiap lembaga madrasah/sekolah.

6. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir.
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan. Sedangkan fungsi SOP adalah sebagai berikut:
1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

B. Perumusan  Visi

Bagi suatu organisasi atau lembaga sekolah/madrasah visi memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah kebijakan dan karakteristik organisasi tersebut. Visi harus dikembangakan dengan memperhatikan kebutuhann dan harapan stakeholder potensial dan  kegiatan utama lembaga. Visi dirumuskan dalam kalimat yang mudah dipahami dan menunjukan suatu keadaan  sekolah/madrasah dalam jangka panjang (bisa bekisar 5-10 tahun). Keadaan tersebut dapat diwujudkan  dalam ukuran  yang kualitatif. Secara lengkap penyusunan visi yang baik adalah sebagai berikut :    
a) Mengambarkan kepercayaan- kepercayaan,kebutuhan, dan harapan stakeholder sekolah/madrasah
b) Mengambarkan apa yang diinginkan pada masa yang akan  datang
c) Spesifik hanya khusus sekolah/madrasah tertentu
d) Mampu memberikan inspirasi
e) Jangan mengasumsikan  pada sistem yang sama pada saat ini
f) Terbuka untuk dilakukan pengembangan sesuai dengan organisasi yang ada, metodologi, fasilitas, dan proses pembelajaran

C. Merumuskan Misi Sekolah

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. 
Misi sekolah/madrasah dikembangkan dari kegiatan utama lembaga dengan meperhatikan visi yang telah ditetapkan. Maka dengan ditetapkannya  stakeholder potesial lembaga, hal terpenting lainnya  juga ditetapkan oleh lembaga adalah kegiatan utama lembaga. Dari kegiatan utama lembaga maka aka diketahui hal-hal utama yang harus dilakukan oleh lembaga dalam upaya kepuasan stakeholder melalui pemenuhan kebutuhan dan harapan. 
Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:
a) Misi harus mampu menggambarkan berbagai macam kepercayaan dan nilai- nilai yang diaut sekolah/madrasah 
b) Statement misi harus berorientasi pada masa depan dan mampu menggmbarkan sekolah/madrasah pada masa yang akan datang
c) Statement misi harus fokus pada pencapaian visi
d) Statement misi bukan sesuatu yang umum tetapi khusus pada sekolah/madrasah tertentu

D. Pengertian dan Perumusan Tujuan dalam pendidikan

1. Definisi Tujuan 
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Setelah dirumuskan visi dan misi, selanjutnya Sekolah merumuskan tujuan. Tujuan merupakan apa yang akan dicapai/dihasilkan oleh Sekolah yang bersangkutan dan kapan tujuan akan dicapai. Jika visi dan misi terkait dengan jangka waktu yang panjang, tujuan dikaitkan dengan jangka waktu yang pendek, yaitu + 3 s.d. 5 tahun. Dengan demikian, tujuan pada dasarnya merupakan tahapan wujud Sekolah menuju visi yang telah dicanangkan.
      Jika visi merupakan gambaran Sekolah di masa depan secara utuh (ideal), tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu 3 s.d 5 tahun mungkin belum seideal visi atau belum selengkap visi. Dengan kata lain, tujuan dapat terwujud sebagian dari visi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator.
Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi. Beberapa kriteria tujuan antara lain:
a. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai organisasi.
b. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi, program dan sub program organisasi.
c. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan.
d. Tujuan biasanya secara rekatif berjangka panjang
e. Tujuan menggambarkan hasil program
f. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
g. Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.
h. Tujuan harus menantang.

2. Merumuskan Tujuan Sekolah sebagai Implementasi dari Visi dan Misi
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah. Perumusan tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan akuntabel. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan sekolah, antara lain:
1. Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel (dapat diukur)
2. Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan harus selaras dengan visi dan misi.
3. Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan dan kapan diselesaikannya
Teknik penulisan tujuan harus dinyatakan dalam kalimat yang disusun dengan metode SMART yang merupakan kepanjangan dari Specific, Measurable, Attainable, 
1) Responsible, Time frame.
2) Specific artinya bahwa kalimat tujuan harus mampu diukur.
3) Measurable berarti bahwa pernyataan tujuan mampu untuk dicapai dengan mendasarkan pada sumber daya yang ada.
4) Attainable , berarti dapat dicapai
5) Responsible berarti bahwa pernyataan dalam tujuan memiliki penanggung jawab.
6) Time frame berarti tujuan harus memiliki kerangka waktu pencapaian.
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu tujuan Pendidikan Islam yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan Pendidikan Islam.

E. Sekolah/Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan dan Pusat Pembudayaan

Budaya sekolah/madrasah merupakan sesuatu yang dibangun dari hasil pertemun antara nilai-nilai (value) yang dianut oleh kepala sekolah/madrasah sebagai pemimpin dengan nilai-nilai yang dianut oleh para guru dan karyawan yang ada di sekoah/madrasah.
Pendidikan dan pembudayaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan adalah bagian integral dari kebudayaan. Dengan kata lain pendidikan adalah proses pembudayaan manusia. Karena pembudayaan merupakan hasil budi daya manusia. Hasil budi daya itu tidak hanya berupa hasil pembudayaan manusia yang disebut hasil pendidikan. Oleh karena itu pendidikan digunakan untuk mentransformasikan nilai budaya bangsa Indonesia dalam rangka mengembangkan budaya Indonesia. Pengembangan kebudayaan harus berorientasi pada Pancasila, UUD 1945 dan GBHN. 
Pengembangan pendidikan dan pembudayaan hanya dapat berjalan dengan baik jika sekolah dijadikan pusat pembudayaan. Sekolah dapat menjadi pusat pembudayaan jika dapat meningkatkan mutu pendidikan, dapat menciptakan masyarakat belajar, dapat menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya dan dapat membentuk manusia Indonesia seutuhnya. 

F. Kebijaksanaan Strategis untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Strategi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara umum. Ketiga strategi tersebut antara lain:
1. Mengembangkan Kurikulum
Kurikulum adalah instrumen pendidikan yang sangat penting dan strategis dalam menata pengalaman peserta didik, dalam meletakkan landasan-landasan pengetahuan, nilai, keterampilan,dan keahlian, dan dalam membentuk atribut kapasitas yang diperlukan untuk menghadapi perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Saat ini, memang telah dilakukan upaya-upaya untuk semakin meningkatkan relevansi kurikulum dengan melakukan revisi dan uji coba kurikulum berbasis kompetensi Kurikulum uji coba tersebut didasarkan pada pendekatan yaitu: 
a) Pengasaan aspek kognitif dalam bentuk kemampuan, 
b) Penguasaan aspek afektif yang lebih komprehensif, 
c) penguasaan aspek keterampilan dalam bentuk kapasitas profesional. 
Kompetensi itu hendaknya dapat membentuk suatu kapasitas yang utuh dan komprehensif sehingga tidak diredusir menjadi keterampilan siap pakai. Kompetensi yang dapat dilakukan melalui tiga elemen dasar yaitu basic, knowledge, skill (intellectual skill, participation skill), and disposition. Melalui proses pembelajaran yang efektif, dari tiga elemen dasar ini dapat dibentuk kompetensi dan komitmen untuk setiap keputusan yang diambil. Kapasitas ini harus menjadi muatan utama kurikulum dan menjadi landasan bagi pengembangan proses pembelajaran dalam rangka pembentukan kompetensi.
2. Memperkuat Kapasitas Manajemen Sekolah
Sekolah sebagai sebuah lembaga terdepan dalam menjalankan pengembangan mutu pendidikan harus dapat memberikan kapasitas yang tepat dalam menciptakan lulusan yang baik, untuk itu dibutuhkan model manajemen yang tepat agar sekolah dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Dewasa ini telah banyak digunakan model-model dan prinsip-prinsip manajemen modern terutama dalam dunia bisnis untuk kemudian diadopsi dalam dunia pendidikan. Salah satu model yang diadopsi dalam dunia pendidikan. Salah satu model yang diadopsi adalah . Sekolah sebagai sebuah lembaga terdepan dalam menjalankan pengembangan mutu pendidikan harus dapat memberikan kapasitas yang tepat dalam menciptakan lulusan yang baik, untuk itu dibutuhkan model manajemen yang tepat agar sekolah dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Dewasa ini telah banyak digunakan model-model dan prinsip-prinsip manajemen modern terutama dalam dunia bisnis untuk kemudian diadopsi dalam dunia pendidikan. Salah satu model yang diadopsi dalam dunia pendidikan. Salah satu model yang diadopsi adalah School Based Management. Dalam rangka desentralisasi di bidang pendidikan, model ini mulai dikembangkan untuk diterapkan. Diproposisikan bahwa manajemen berbasis sekolah (MBS): 
a) Akan memperkuat rujukan referensi nilai yang dianggap strategis dalam arti memperkuat relevansi, 
b) Memperkuat partisipasi masyarakat dalam keseluruhan Kegiatan pendidikan, Memperkuat preferensi nilai pada kemandirian dan kreativitas baik individu maupun kelembagaan, 
c) Memperkuat dan mempertinggi kebermaknaan fungsi kelembagaan sekolah. 
3. Memperkuat Sumber Daya Tenaga Kependidikan
Sebagai pelaksana, tenaga kependidikan merupakan faktor yang langsung berdekatan dengan objek dari hasil pendidikan, maka perlu ada pengembangan yang baik dan dilakukan secara bekesinambungan. Dalam jangka panjang, agenda utama upaya memperkuat sumber daya tenaga kependidikan ialah dengan memperkuat sistem pendidikan dan tenaga kependidikan yang memiliki keahlian. Keahlian baru itu adalah modal manusia (human investmen), dan memerlukan perubahan dalam sistem pembelajarannya.) Di abad ke-21 perolehan keahlian itu memerlukan perubahan dalam sistem pembelajaran karena alasan:  
a) Keahlian yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan akan semakin tinggi dan berubah sangat cepat, 
b) Keahlian yang diperlukan sangat tergantung pada teknlogi dan inovasi baru, maka banyak dari keahlian itu harus dikembangkan dan dilatih melalui pelatihan dalam pekerjaan, 
c) Kebutuhan akan keahlian itu didasarkan pada keahlian individu.
   Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Nasional,mengembangkan berbagai kebijakan baru berdasarkan paradigm baru pula,telah banyak melakukan berbagai program dalam upaya menjawab persoalan tentang mutu pendidikan di Indonesia. Dalam kaitan ini pemerintah tak henti-hentinya memacu peningkatan mutu pendidikan sejalan denga kebijakan otonomi (desentralisasi) pendidikan, Pendekatan ini ditempuh  karena sekolah berada di tengah-tengah masyarakat. Gejala empiric menunjukkan adanya keragaman karakteristik sekolah dan kemampuan social ekonomi masyarakat yang mendukung terselenggaranya sekolah.Untuk itu perlu diberikan kewenangan yang lebih besar kepada  Sekolah bersama masyarakat untuk mengambil keputusan konkrit   sesuai kondisi yang ada dan kebutuhan yang diperlukan dalam mengelola pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dalam mewujudkan upya tersebut pemerintah melakukan program strategis melalui Dirjen Dikdasmen yaitu program peningkatan mutu pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).          
Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah merupakan bentuk alternative pengelolaan sekolah dalam rangka desentralisasi pendidikan,yang ditandai pengambilan keputusan yang  lebih luas di tingkat sekolah,partisipasi masyarakat yang relative tinggi,dalam kerangka pendidikan nasional (Depdiknas,2001.)  Manajemen Berbasis Sekolah sebagai  pendekatan praktis bertujuan untuk mendisain pengelolaan sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada kepala sekolah dan meningkatkan partisipasi dalam upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup kepala sekolah, para guru,orang tua siswa dan masyyarakat. (Fatah,2003). Dalam kaitannya dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan program MBS menurut Tilaar mengatakan bahwa desentralisasi pendidikan merupakan sustu kehaharusan.Manajemen berbasis sekolah telah dipandang berhasil mengangkat  atau meningkatkan mutu pendidikan di beberapa Negara  maju,seperti Australia dan Amerika serkat.
Manajemen Berbasis Sekolah merupakan salah satu upaya mencapai keunggulan pendidikan dan diharapkan dapat  dijadikan landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Manajemen Berbasis Sekolah  sebagai salah satu program pemerintah kea rah  pengelolaan pendidikan yang memberikan keleluasaan kepada sekolah dan masyarakat untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas dan akuntabel,dengan kata lain MBS adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan  pendidikan nasional.

G. Pelaksanaan Manajemen Perumusan Visi, Misi, Tujuan, Renstra, dan Sop Pada Madrasah/Lembaga Islami 

Pelaksanaan manajemen perumusan visi dalam lembaga pendidikan islam seperti madrasah maka hendaknya disesuiaikan dengan pedoman al-Qur’an dan sunah Rasulullah Saw, misalkan dalam merumuskan visi harus didasarkan pada musyawarah terlebih dahulu agar tercapai segala yang direncakan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang tertera dalam Q.S as-Syura: 38 sebagai berikut:
وَٱلَّذِينَ ٱسْتَجَابُوا۟ لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (Q.S as-Syura: 38)

Berdasarkan dalil di atas dapat dijelaskan bahwa dalam merumuskan visi harus memiliki pondasi mematuhi seruan Allah untuk pondasi agam Islam seperti mendirikan Shalat, menunaikan zakat, dan amar ma’ruf nahi munkar. Adapun muamalah dengan  manusia khususnya dalam sebuah lembaga pendidikan Islam, dalam merumuskan visi sebagai perencaan yang dicita-citakan harus berdasarkan hasil dari keputusan bersama yaitu musyawarah. 
Sedangkan manajemen perumusan misi berdasarkan pada Q.S al-‘Alaq ayat 1-5 yang memiliki penjabaran antara lain; menanamkan pendidikan keimanan, ketakwaan dan akhlaqul karimah melalui kata iqra’ yang memiliki arti bacalah. Melalui membaca semua pengetahuan dunia dan akhirat pasti didapatkan. Kemudian dari Q.S al-‘Alaq ayat 1-5 dapat dijabarkan ke dalam manajemen perumusan misi yaitu melaksanakan program pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, menarik,dan menyenangkan. Hal yang terpenting dalam merumuskan misi yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan umum dan keagamaan serta membimbing untuk dapat bersaing dalam era yang semakin moden.
Secara umum tujuan pendidikan hendaknya didasarkan terlebih dahulu pada tujuan hidup manusia menurut islam. Artinya, tujuan pendidikan harus sesuai dengan tujuan hidup manuasi menurut konsepsi dan nilai-nilai islam yang memiliki berbagai aspek berikut :
1. Manusia hidup bukan karena kebetulan, tanpa arah dan tujuan yang jelas, ia diciptakan dengan membawa amanah dalam mengemban tugas dan tujuan hidup tertentu yang lebih baik berdasarkan iman dan takwa.
2. Memperhatikan tuntunan dan tatanan sosial masyarakat baik berupa pelestarian nilai budaya, maupun pemenuhan tuntutan dan kebutuhan hidupnya dalam mengantisipasi perkembangan dan tuntutan perubahann jaman.
3. Memperhatikan watak-watak dasar manusia seperti kecenderungan beragama yang mendambakan kebenaran, kebutuhan individu dan keluarga sesuai batas dan tingkat kesangggupannya, sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al Kahfi : 29 sebagai berikut:
وَقُلِ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَآءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلظَّٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا۟ يُغَاثُوا۟ بِمَآءٍ كَٱلْمُهْلِ يَشْوِى ٱلْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا
Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”. Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.(Q.S al-Kahfi:29)
Selain pemikiran di atas ada beberapa hal pokok lain yang perlu diperhatikan dalam upaya merumuskan tujuan pendidikan yaitu antara lain :
1. Memetakan perencanaan jangka waktu kedepan yang dicita-citakan dalam program, yang secara kualitatif dinyatakan dalam struktur istilah yang umum
2. Memberikan ruang bagi tumbuhnya kreatifitas dan inovasi dalam suatu rumusan yang lebih dari jabaran misi
3. Memformulasikan tujuan dalam suatu tahapan graduatif dan berjenjang mulai tingkat organisasi tingkat program dan tingkat subprogram sekolah
4. Adanya tujuan yang mereflesikan masalah yang serius atau isu-isu dengan skala prioritas tinggi yang jelas-jelas memerlukan strategic issue. Tujuannya jelas hendak memberikan arah manajerial yang tepat dan jelas dalam menentukan skala prioritas dari keseluruhan program di dalam sekolah.
Adapun manajemen dalam merumuskan Renstra dan SOP keseluruhannya harus berdasarkan kepada mufakat hasil musyawarah bersama yang didasari dengan Q.S as-Syura: 38. Apabila semua manajemen perumusannya  telah disandarkan pada dalil agama pasti lembaga pendidikan Islam akan lebih berkembang.
Dalam perkembangan modern seperti saat ini, tuntutan peran madrasah semakin kompleks. Problem-problem sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat, seperti masalah disintegrasi, kemiskinan, kemunduran akhlak sudah semakin terbuka dan merajalela di masyarakat. Madrasah diharapkan tidak saja mampu menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan faham keagamaan, tetapi juga diharapkan dapat terlibat menyelesaikan masalah-masalah  sosial tersebut. Lulusan madrasah diharapkan baik agamanya dan pandai menghadapi persoalan umat.





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan.
2. Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk jangka panjang. Keberadaan perencanaan strategis sudah tentu dapat dijadikan sebagai sesuatu yang dapat menjelaskan langkah-langkah tindakan organisasi untuk jangka waktu yang panjang tersebut. 
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir.
4. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah. Perumusan tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan akuntabel. Strategi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara umum 
5. Pengembangan pendidikan dan pembudayaan hanya dapat berjalan dengan baik jika sekolah dijadikan pusat pembudayaan. Sekolah dapat menjadi pusat pembudayaan jika dapat meningkatkan mutu pendidikan, dapat menciptakan masyarakat belajar, dapat menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya dan dapat membentuk manusia Indonesia seutuhnya. 
6. Manajemen perumusan visi, misi, tujuan, renstra dan SOP, semuanya akan berjalan dengan baik apabila berdasarkan musyawarah sesuai dengan Q.S as-Syura: 38, Q.S al-‘Alaq: 1-5, dan Q.S. al-Kahfi: 16.

B. Saran
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Dalam pembuatan makalah pasti ada kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA 

Muhaimin, Suthi’ah, dan Listyo Sugeng Prabowo, 2011,  Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ara Hidayat, Imam Machali, 2012, Pengelolaan Pendidikan,  Yogyakarta: Kaukaba.

Suhardan Dadang dkk, 2011. Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Udin Saefudin Saud, Abin Syamsudin Makmun, 2007. Perencanaan Pendidikan suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Badarudin, 2013, Dasar-dasar Manajemen, Bandung: Alfabeta.
    
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Post a Comment

Previous Post Next Post